Friday, 27 May 2016

DI SEBALIK ERTI SIHAT & SAKIT

SIHAT vs SAKIT


Sakit dan penyakit berpisah tiada dengan manusia.
Yang namanya manusia tidak pernah terlepas dari sakit dan di hinggapi penyakit.
Sejak zaman Nabi Adam a.s hinggalah ke akhir zaman. 
Maka itu bezanya antara manusia dengan TUHAN. 
.
Kita ini lemah sakitnya kita di luar kawalan kita.
Sembuhnya kita juga di luar kawalan kita.
Laa Ha laa wa Laa Quwwata Illa Billahil Aliyil Azhim
Kita memahami apapun yang menimpa manusia adalah takdir ! 
.
Sakit juga terkandung dalam takdir.
.
Lantas jika sakit merupakan takdir, mengapa harus ikhtiar mendapatkan kesembuhan?
Lantas untuk apa dan apa manfaat berubat? 
Di sinilah landasan kita berpijak dalam memahami sihat, sakit, ubat dan usaha dalam berikhtiar.

Sihat dan Sakit dalam al-Quran

“Dan (ingatlah kisah) Ayyub, ketika ia menyeru Tuhannya: “(Ya Tuhanku), sesungguhnya aku telah ditimpa penyakit dan Engkau adalah Tuhan yang Maha Penyayang di antara semua Penyayang”. Maka Kamipun memperkenankan seruannya itu, lalu Kami lenyapkan penyakit yang ada padanya dan Kami kembalikan keluarganya kepadanya, dan Kami lipat gandakan bilangan mereka, sebagai suatu rahmat dari sisi Kami dan untuk menjadi peringatan bagi semua yang menyembah Allah”. (QS al-Anbiyâ’, 21: 83-84)

Ayat di atas mengisahkan bahwa Nabi Ayyub a.s. yang ditimpa penyakit, kehilangan

harta dan anak-anaknya
.
Dari seluruh tubuhnya hanya hati dan lidahnya yang tidak 
tertimpa penyakit, karena dua organ inilah yang dibiarkan Allah tetap baik dan digunakan oleh Nabi Ayyub a.s. untuk berdzikir dan memohon keridhaan Allah, dan Allah pun mengabulkan doanya, hingga akhirnya Nabi Ayyub a.s. sembuh dan dikembalikan harta dan keluarganya.

Dari sini dapat diambil pelajaran:
  • manusia tidak boleh berprasangka buruk kepada Allah
  • tidak boleh berputus asa akan rahmat Allah
  • harus bersabar dalam menerima takdir Allah


Kerana kita sebagai manusia perlu YAKIN bahawa apabila : 
  • Allah mentakdirkan sakit maka kita akan sakit,

begitu pula apabila : 
  • Allah mentakdirkan kesembuhan, tiada daya upaya kecuali dengan izin-Nya kita sembuh.

“(Yaitu Tuhan) yang telah menciptakaku, maka Dialah yang memberi petunjuk kepadaku. Dan Tuhanku, yang Dia memberi makan dan minum kepadaku. Dan apabila aku sakit, Dialah yang menyembuhkanku. Dan yang akan mematikan aku, kemudian akan menghidupkanku (kembali). Dan yang amat kuinginkan akan mengampuni kesalahanku pada hari kiamat”. (QS asy-Syu’arâ’ 26: 78-82)

SIHAT

Allah dan Rasul-Nya (Nabi Muhammad salla allahu alaihi wasalam) melalui ayat-ayat al-
Quran dan sunnah Rasulullah salla allahu alaihi wasalam memberi perhatian yang serius 
terhadap kesihatan manusia.
.
Nabi Muhammad salla allahu alaihi wasalam bahkan menganggap KESELAMATAN dan 
KESIHATAN sebagai nikmat Allah yang terbesar yang harus diterima dengan rasa
 SYUKUR.
.
Firman Allah dalam QS Ibrâhîm, 14: 7,
“Dan (ingatlah juga), tatkala Tuhanmu memaklumkan: “sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih”.

Bentuk syukur terhadap nikmat Allah melalui kesihatan ini adalah : 
  • senantiasa menjaga kesihatan sesuai dengan SUNNATULLAH
Rasulullah salla allahu alaihi wasalam bersabda:
“Dua nikmat yang sering tidak diperhatikan oleh kebanyakan manusia yaitu kesehatan dan waktu luang.” (Hadis Riwayat al-Bukhari dari Ibnu Abbas)

SAKIT

Di hadapan Allah, orang sakit bukanlah orang yang hina. 
Mereka justeru memiliki kedudukan yang sangat mulia.


“Tidaklah seorang muslim tertimpa suatu penyakit dan keletihan, kehawatiran dan kesedihan, dan tidak juga gangguan dan kesusahan bahkan duri yang melukainya melainkan Allah akan menghapus kesalahan-kesalahannya”. (Hadis Riwayat al-Bukhari dari Abu Hurairah)

Bahkan Allah menjanjikan kepada orang yang sakit apabila ia bersabar dan berikhtiar dalam
 sakitnya, Allah akan menghapus dosa-dosanya.

“Tidaklah seorang muslim tertimpa derita dari penyakit kecuali Allah hapuskan dengannya (dari sakit tersebut) kejelekan-kejelekannya (dosa-dosanya) sebagaimana gugurnya dedaunan sebuah pohon”. (Hadis Riwayat al-Bukhari dari Abdullah bin Mas’ud)
Berikhtiarlah dalam mencari ubat/penawar :

-yang di redhai Allah : halal, baik dan yang di benarkan syarak
-tidak taksub kepada satu-satu medium : bermaksud dapatkan khidmat nasihat dari doktor, rawatan alami & rawatan Islam secara menyeluruh
-niat yang jelas : ada manusia risau akan sakit atau takutkan kematian kerana apa? tanya diri, kita semua adalah hamba Allah setiap yang Allah beri ada hikmah barangkali sakit itu pesanan buat kita agar muhasabah diri, perbaiki solat, kembali kepada Dia. Niat mahu sembuh supaya dapat beribadah dan beramal soleh kepada Allah.

FB Page : An-Nur Hidayatullah













No comments:

Post a Comment