BAB 2 : RESET DIRI, BETULKAN SANGKAAN DENGAN ALLAH
Allah سبحانه وتعالى mengikut sangkaan hambanya Maksudnya, Allah سبحانه وتعالى menurut dan mengikut sebagaimana prasangka hambanya.
.
Jika seorang hamba bertaubat dengan Taubatan Nasuha (yang tulus ikhlas), maka Allah سبحانه وتعالى akan menerima taubatnya. Jika dia yakin doanya akan dikabulkan, maka Allah سبحانه وتعالى akan mudah mengabulkan.
.
Berbeza keadaannya, jika seseorang itu sejak awal, sudah berputus asa dan sudah berburuk sangka terhadap Allah سبحانه وتعالى.
.
.
.
Dari Abu Hurairah radliyallaahu ‘anhu, ia berkata bahawa Rasulullah ﷺ bersabda, Allah سبحانه وتعالى berfirman,
أَنَا عِنْدَ ظَنِّ عَبْدِى بِى
“Aku sesuai dengan persangkaan hamba pada-Ku.” (Muttafaqun ‘alaih).
.
.
.
Hadis ini mengajarkan bagaimana seorang muslim harus husnudzon pada Allah سبحانه وتعالى dan mempunyai sikap berharap pada-Nya.
.
.
.
Mengenai makna hadith di atas, Al Qodhi ‘Iyadh berkata, “Sebahagian ulama mengatakan bahawa maknanya adalah Allah سبحانه وتعالى akan memberi keampunan jika hamba meminta keampunan. Allah سبحانه وتعالى akan menerima taubat jika hamba itu mohon taubat. Allah سبحانه وتعالى akan mengabulkan doa jika hamba meminta. Allah سبحانه وتعالى akan beri kecukupan jika hamba meminta kecukupan. Ulama lain berkata maknanya adalah berharap kepada Allah سبحانه وتعالى dan meminta ampunaNya.”
(Syarh Muslim, 17 : 2).
.
.
.
Inilah bentuk husnudzon atau berprasangka baik kepada Allah سبحانه وتعالى yang diajarkan pada seorang muslim.
.
.
.
Jabir berkata bahawa ia pernah mendengar sabda Rasulullah ﷺtiga hari sebelum Baginda wafat,
لاَ يَمُوتَنَّ أَحَدُكُمْ إِلاَّ وَهُوَ يُحْسِنُ بِاللَّهِ الظَّنَّ
“Janganlah salah seorang di antara kamu mati melainkan ia harus berhusnudzon pada Allah سبحانه وتعالى.”
(Hadis Riwayat Muslim no . 2877) .
.
.
.
Husnudzon kepada Allah سبحانه وتعالى, itulah yang diajarkan pada kita dalam DOA.
.
Ketika kita berdoa kepada Allah سبحانه وتعالى kita harus yakin bahawa doa kita akan dikabulkan Allah pada masa sama menjaga diri dari melakukan perkara yang menghalang doa kita dimakbulkan Allah.
.
.
.
Allah سبحانه وتعالى berfirman,
وَقَالَ رَبُّكُمُ ادْعُونِي أَسْتَجِبْ لَكُمْ
“Dan Tuhanmu berfirman : “Berdoalah kepada-Ku, nescaya akan Kuperkenankan bagimu.”
(Surah Ghofir / Al Mu’min : 60)
.
.
.
Firman Allah سبحانه وتعالى lagi,
وَإِذَا سَأَلَكَ عِبَادِي عَنِّي فَإِنِّي قَرِيبٌ أُجِيبُ دَعْوَةَ الدَّاعِ إِذَا دَعَانِ فَلْيَسْتَجِيبُوا لِي وَلْيُؤْمِنُوا بِي لَعَلَّهُمْ يَرْشُدُونَ
“Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, maka (jawablah), bahawasanya Aku adalah dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa apabila ia memohon kepada-Ku, maka hendaklah mereka itu memenuhi (segala perintah-Ku) dan hendaklah mereka beriman kepada-Ku, agar mereka selalu berada dalam kebenaran.”
(Surah Al Baqarah : 186)
.
.
.
Dari Abu Hurairah, Rasulullah ﷺ bersabda,
لَيْسَ شَيْءٌ أَكْرَمَ عَلَى اللَّهِ تَعَالَى مِنَ الدُّعَاءِ
“Tidak ada sesuatu yang lebih besar pengaruhnya di sisi Allah سبحانه وتعالى selain doa.”
(Hadis Riwayat At-Tirmidzi no.3370, Ibnu Majah no.3829, dan Ahmad 2 : 362, hasan)
.
.
.
Mereka yang berdoa dari hati yang lalai yakni dari hati yang tidak bersungguh-sungguh, dari hati yang tidak yakin kepada Allah, maka doa-doa mereka ini tidak diterima oleh Allah seperti mana, Rasulullah ﷺbersabda,
ادْعُوا اللَّهَ وَأَنْتُمْ مُوقِنُونَ بِالإِجَابَةِ وَاعْلَمُوا أَنَّ اللَّهَ لاَ يَسْتَجِيبُ دُعَاءً مِنْ قَلْبٍ غَافِلٍ لاَهٍ
“Berdoalah kepada Allah dalam keadaan yakin akan dikabulkan, dan ketahuilah bahawa Allah tidak mengabulkan doa dari hati yang lalai.”
(Hadis Riwayat At-Tirmidzi no.3479, hasan)
.
.
.
Jika doa masih belum dimakbulkan, maka yakinlah bahawa ada sesuatu yang terbaik disebaliknya.
.
Ramai yang berdoa lupa sesungguhnya cara sesuatu doa itu dikabulkan dan waktu doa itu dikabulkan adalah haq Allah swt.
.
Bukankah kita hambaNya, adakah layak untuk kita persoalkan dan mengarah-arah Allah untuk mengabulkan permintaan kita?
.
Analogi mudah, adakah seorang rakyat yang datang menghadap Raja, meminta kepada Raja tersebut pertolongan tetapi meminta dengan lalai, meminta dengan sombong dan meminta dengan perintah? Adakah Raja itu tidak murka?
.
Dengan manusia sahaja kita tahu adab dan batas, apatah lagi ini Rabb sekalian alam, yakni Allah azza wa jalla!
.
Bersangka baiklah kepada Allah, ketahuilah tiada 1 pun doa-doa kita yang tersia-sia. Semuanya didengari Allah. Ada doa di beri ganti yang lebih baik, ada doa disimpan untuk ditebus di akhirat kelak dan hanya Allah mengetahui apa yang terbaik buat hamba-hambaNya.
.
.
.
Dari Abu Sa’id, Rasulullah ﷺ bersabda,
ما مِنْ مُسْلِمٍ يَدْعُو بِدَعْوَةٍ لَيْسَ فِيهَا إِثْمٌ وَلاَ قَطِيعَةُ رَحِمٍ إِلاَّ أَعْطَاهُ اللَّهُ بِهَا إِحْدَى ثَلاَثٍ إِمَّا أَنْ تُعَجَّلَ لَهُ دَعْوَتُهُ وَإِمَّا أَنْ يَدَّخِرَهَا لَهُ فِى الآخِرَةِ وَإِمَّا أَنْ يَصْرِفَ عَنْهُ مِنَ السُّوءِ مِثْلَهَا. قَالُوا إِذاً نُكْثِرُ. قَالَ اللَّهُ أَكْثَرُ
“Tidaklah seorang muslim yang memanjatkan doa kepada Allah selama mana ia tidak melakukan dosa dan memutuskan silaturahmi (antara kerabat) melainkan Allah سبحانه وتعالى akan beri kepadanya tiga hal:
(1) Allah سبحانه وتعالى akan segera mengabulkan doanya,
(2) Allah akan menyimpannya baginya di akhirat kelak, dan
(3) Allah سبحانه وتعالى akan menghindarkan darinya kejelekan yang semisal.”
.
Para sahabat radiyallahuanhum lantas mengatakan.
"Jikalau begitu kami akan memperbanyakkan berdoa.”
.
Rasulullah lantas berkata, "Allah سبحانه وتعالى nanti yang memperbanyak mengabulkan doa-doa kalian.”
(Hadis Riwayat Ahmad 3 : 18, sanad jayyid) .
Ibnu Rajab dalam Jaami’ul ‘ Ulum wal Hikam berkata,
فالإلحاحُ بالدعاء بالمغفرة مع رجاء الله تعالى موجبٌ للمغفرة
“Terus meminta dengan doa dan memohon keampunan Allah سبحانه وتعالى disertai rasa penuh harap pada-Nya, adalah jalan mudah untuk mendapatkan maghfiroh (pengampunan-Nya).”
.
.
.
Maka yakinlah akan janji Allah سبحانه وتعالى, husnudzonlah kepada-Nya.
.
Janganlah berprasangka kecuali yang baik-baik tentang Allah سبحانه وتعالى.
.
Dan jangan sesekali berputus asa dari rahmat Allah سبحانه وتعالى dan teruslah berdoa serta memohon pada-Nya kerana itulah sikap seorang HAMBA.
.
.
.
“Ya Allah سبحانه وتعالى! Kabulkanlah dan perkenankanlah setiap doa kami.”
AnNur Hidayatullah
No comments:
Post a Comment